Shin Tae-yong: Setia pada Timnas Indonesia Meski Diterpa 10 Tawaran Menggiurkan
Jakarta - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia yang berasal dari Korea Selatan, menegaskan komitmennya untuk terus bersama Skuad Garuda meski mendapatkan tawaran dari 10 klub dan tim nasional lain dengan nilai yang lebih menggiurkan. Keputusan untuk memperpanjang kontraknya hingga akhir 2027 pada Juni lalu menandai kesetiaannya yang tak tergoyahkan terhadap Timnas Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan KBS World Indonesian, Shin Tae-yong membuka fakta bahwa sebelum memperpanjang kontrak dengan PSSI, dia sempat mendapatkan banyak tawaran dari berbagai pihak. Tawaran tersebut datang dari klub-klub besar dan tim nasional lainnya, termasuk selama Piala Asia yang berlangsung beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya saya mendapat banyak tawaran, ketika Piala Asia saya juga dapat tawaran dari tim-tim lain," ujar Shin Tae-yong dalam wawancara tersebut.
Meskipun memiliki banyak opsi yang lebih menguntungkan, Shin Tae-yong memilih untuk tidak memanfaatkannya sebagai alat negosiasi dengan PSSI. Baginya, tindakan seperti itu bertentangan dengan prinsip etika dan filosofi hidupnya.
"Sekarang sudah perpanjang kontrak dan saya bisa mengatakannya ada sekitar 10 tempat yang menawari saya. Saya pun tidak memanfaatkannya kepada PSSI untuk perpanjangan kontrak saya sendiri, jelas itu tidak etis," tegasnya.
Pelatih berusia 53 tahun itu menambahkan bahwa keputusannya untuk tetap bersama Timnas Indonesia didasarkan pada keyakinannya untuk tidak mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh PSSI dan masyarakat Indonesia. Shin Tae-yong mengakui bahwa perjalanan bersama Timnas Indonesia masih panjang, dan dia ingin terus mencatatkan momen-momen indah bersama tim.
"Saya sudah berbicara banyak hal dengan Pak Erick (Ketum PSSI-red) soal perkembangan sepakbola Indonesia. Dalam hal ini, saya tidak mau mengkhianati mereka. Saya tidak boleh mengkhianati kepercayaan yang sudah dibangun dan itu adalah filosofi hidup saya," tuturnya.
Shin Tae-yong juga mengakui bahwa perjalanan awalnya bersama Timnas Indonesia tidak mudah. Dua tahun pertama diwarnai dengan tantangan besar dan kelelahan. Namun, dia mulai melihat hasil dari kerja kerasnya dan merasa sayang jika harus meninggalkan semua itu sekarang.
"Selama empat tahun enam bulan, dua tahun pertama sangat melelahkan. Tetapi, saya sekarang mulai melihat hasil kerja kerasnya. Kalau meninggalkan ini semua, sepertinya terlalu sayang dan bisa saja menyesal," tambahnya.
Pelatih yang telah memimpin Timnas Indonesia sejak 2019 itu juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan para pemainnya. Meski ada kendala bahasa, Shin Tae-yong menganggap para pemainnya seperti anak-anaknya sendiri dan merasa tersentuh oleh sikap mereka yang polos dan patuh.
"Apalagi para pemain yang setia kepada saya, sudah saya anggap seperti anak-anak saya sendiri. Meski kami tidak berbicara dalam bahasa yang sama, mereka sangat polos dan selalu mendengarkan dengan baik. Hal-hal seperti itu yang menyentuh hati saya," tutupnya.
Dengan perpanjangan kontrak ini, Shin Tae-yong diharapkan dapat terus membawa Timnas Indonesia meraih prestasi di kancah internasional dan mewujudkan visi sepak bola Indonesia yang lebih maju.