Adrien Rabiot Kembali ke Ligue 1: Resmi Gabung Marseille Setelah 3 Bulan Tanpa Klub
Setelah menjalani periode tanpa klub selama hampir tiga bulan, Adrien Rabiot akhirnya menemukan pelabuhan barunya. Gelandang berusia 29 tahun itu resmi kembali ke Ligue 1 untuk memperkuat Olympique Marseille. Kabar ini sekaligus menandai akhir dari spekulasi panjang terkait masa depannya setelah hengkang dari Juventus pada Juli 2024.
Dilaporkan oleh The Athletic pada Senin (16/9/2024), Marseille dan Rabiot telah mencapai kesepakatan untuk kontrak berdurasi dua musim. Kepindahan ini akan segera diumumkan secara resmi setelah Rabiot menyelesaikan tes medis yang dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan. Kembalinya Rabiot ke tanah kelahirannya menambah kedalaman skuad Marseille yang tengah membangun kembali kekuatannya di bawah arahan pelatih Roberto De Zerbi.
Keputusan Rabiot untuk bergabung dengan Marseille cukup mengejutkan, mengingat beberapa klub besar Eropa sempat dikaitkan dengannya sejak ia berstatus bebas transfer. Meski demikian, tak satu pun dari negosiasi tersebut berujung kesepakatan konkret. Akhirnya, Marseille muncul sebagai opsi terbaik bagi gelandang yang memiliki 48 caps bersama Timnas Prancis itu.
Namun, kepindahan ke Marseille memiliki konsekuensi tersendiri. Rabiot dipastikan absen dari kancah Eropa musim ini, karena Les Olympiens hanya finis di peringkat kedelapan Ligue 1 musim lalu, yang berarti mereka tak lolos ke kompetisi Eropa. Meski begitu, tim asuhan De Zerbi saat ini sedang dalam performa positif, menduduki posisi kedua klasemen sementara dengan 10 poin dari empat pertandingan—hanya terpaut dua poin dari Paris Saint-Germain.
Rabiot, yang memulai kariernya di akademi PSG, tentu akrab dengan iklim persaingan di Ligue 1. Ia menjalani debut profesional bersama PSG pada 2012 sebelum sempat dipinjamkan ke Toulouse. Kepulangannya ke Prancis bukan hanya sekadar nostalgia, melainkan langkah strategis untuk tetap bersaing di level tertinggi sepak bola domestik.
Selama lima musim membela Juventus, Rabiot menjadi pemain kunci di lini tengah Bianconeri. Di bawah tiga pelatih berbeda—Maurizio Sarri, Andrea Pirlo, dan Massimiliano Allegri—ia mencatatkan banyak penampilan penting, termasuk ketika Juventus meraih satu gelar Serie A, dua Coppa Italia, dan satu Piala Super Italia. Namun, berakhirnya kontraknya di Turin membuka jalan bagi kepindahannya ke Marseille.
Marseille sendiri saat ini tengah mencoba bangkit dari keterpurukan musim lalu. Di bawah De Zerbi, mereka telah menunjukkan progres yang menjanjikan. Rabiot diharapkan bisa membawa pengalaman dan kualitasnya ke lini tengah Marseille, mengingat pengalamannya bermain di berbagai kompetisi top Eropa, termasuk Liga Champions dan Serie A.
Kembalinya Rabiot ke Prancis bisa menjadi kesempatan bagi pemain yang dikenal memiliki visi dan kemampuan distribusi bola yang cemerlang ini untuk kembali memperkuat tim nasional. Dengan Piala Eropa 2024 yang semakin mendekat, bermain secara reguler di Marseille bisa menjadi modal penting bagi Rabiot untuk kembali dipanggil oleh pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps.
Kini, para penggemar Marseille tentu berharap banyak pada kedatangan Rabiot, yang diharapkan bisa mengangkat performa tim untuk bersaing di papan atas Ligue 1 dan, dalam jangka panjang, kembali ke kompetisi Eropa. Dengan dua musim yang di depan mata, perjalanan Rabiot bersama Marseille akan menjadi cerita menarik yang patut ditunggu.