Dalam pertandingan tersebut, Real Madrid sempat tertinggal akibat gol Ilkay Guendogan. Namun, Bellingham segera menyamakan kedudukan dengan tendangan keras dari luar kotak penalti, memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang pencetak gol.
Gol-gol ini membawa total gol Bellingham menjadi 13 dalam 13 pertandingan pertamanya bersama Madrid, menjadikannya top scorer LaLiga dengan 10 gol.
Prestasi impresif Bellingham tidak hanya membuatnya pujaan para fans Madrid, tetapi juga menjawab keraguan yang sempat menghantuinya. Ia dinilai hanya mampu mencetak gol-gol mudah atau “tap-in”, yaitu gol yang dilesakkan dari jarak dekat setelah bola memantul atau disodorkan oleh rekan-rekan setim.
Namun, Bellingham membuktikan kemampuannya dengan gol-golnya yang spektakuler dalam El Clasico. Dia bahkan memilih gol pertamanya sebagai favoritnya, menunjukkan bahwa dia bisa mencetak gol dari luar kotak penalti dengan tendangan keras yang memukau.
Dalam wawancara dengan Real Madrid TV, Bellingham menjelaskan, “Gol El Clasico mana yang jadi favorit saya? Mungkin yang pertama. Saya bisa bayangkan orang-orang akan mengejek saya karena gol kedua. Saya tahu kalau saya diuntungkan karena mencetak gol-gol mudah! Tapi saya saat itu bergerak dan mencari ruang untuk mencetak gol, akhirnya berhasil kok.”
Dengan penampilannya yang luar biasa dalam El Clasico, Bellingham membuktikan bahwa dia adalah seorang pencetak gol yang memiliki beragam kualitas, tidak hanya terpaku pada “tap-in” semata.