Seperti yang sudah menjadi kebiasaan, Premier League akan menghadapi jadwal yang sangat padat sepanjang bulan Desember, dengan 7 hingga 8 pertandingan yang harus dijalani. Kesibukan semakin meningkat ketika mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru.
Chelsea dihadapkan pada tiga pertandingan pada penghujung tahun ini, melawan Wolverhampton Wanderers (24 Desember), Crystal Palace (27 Desember), dan Luton Town (31 Desember).
Dari ketiga pertandingan tersebut, satu pertandingan membuat Pochettino merasa kecewa karena hal ini akan mengganggu tradisi keluarganya. Pertandingan tersebut adalah melawan Wolves di Molinex Stadium.
Pada awalnya, pertandingan ini dijadwalkan pada tanggal 23 Desember, namun kemudian dimundurkan menjadi tanggal 24 Desember pukul 13.00 waktu setempat. Ini menjadi kali pertama sejak tahun 1995, pertandingan Premier League dimainkan pada Malam Natal.
Keputusan Premier League untuk mengubah jadwal dengan begitu tiba-tiba ini menyebabkan kemarahan para penggemar, karena mereka tidak dapat merayakan Malam Natal dengan tenang.
Pochettino juga merasa kecewa karena dia tidak dapat merayakan hari pernikahan dan beribadah di gereja untuk merayakan Malam Natal.
“Apakah para penggemar kami tidak senang? Saya juga merasa demikian. Saya merasa kecewa karena tanggal 23 Desember adalah hari pernikahan saya dengan istri saya, dan saya harus pergi ke Wolves,” ungkap Pochettino kepada ESPN.
“Selanjutnya, tanggal 24 adalah malam yang penting bagi orang-orang Argentina, dan saya berharap bisa tiba tepat waktu untuk merayakan malam penting ini.”
“Memang sulit, karena perubahan jadwal tidaklah mudah. Kami berada di Inggris dan kami harus menerima situasi ini, yang berbeda dengan negara lain di dunia ini… Meskipun saya merasa tidak senang dengan hal ini, saya ingin mencoba membuat tim kami tampil dalam performa terbaik dan menerima kondisi yang ada.”