Mengungkap Pentingnya Pendidikan STEM dalam Masa Depan Bangsa: Tantangan dan Harapan

- Advertisement -

Pendidikan adalah fondasi yang kuat bagi perkembangan dan kemajuan sebuah negara. Di era globalisasi ini, negara-negara di seluruh dunia bersaing untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berpengetahuan luas.

Salah satu cara untuk mengukur kualitas pendidikan suatu negara adalah melalui Program for International Student Assessment (PISA), yang mengevaluasi kemahiran bahasa dan STEM (Science, Technology, Engineering, & Mathematics) anak-anak berusia 15 tahun.

Namun, di tengah harapan untuk masa depan yang cerah, realitas skor PISA Indonesia belum mencerminkan kemampuan potensial anak-anak Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, dengan tulus menyampaikan permohonan maaf terkait skor Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2023 yang belum menunjukkan perbaikan.

Sumber : Mediaindonesiacom

Dalam kesempatan ini, Nadiem telah memprediksi situasi ini sebelumnya, dan oleh karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu banyak berharap dalam hal ini.

Jadi mohon maaf kalau saya mengecewakan, tetapi saya lebih baik realistis saat ini. Tidak mungkin dalam waktu singkat, sekitar 2 atau 3 tahun, kita bisa mencatat peningkatan signifikan dalam skor PISA.

Ini membutuhkan waktu yang lebih panjang, terlebih lagi, dampak pandemi juga telah memberikan tantangan tersendiri,” ungkapnya saat berbicara dalam rapat bersama Komisi X pada Selasa, 24 Januari.

Menurut Nadiem, faktor utama yang memengaruhi ketidakmungkinan peningkatan skor PISA di Indonesia pada tahun 2023 adalah dampak pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama 3 tahun. Pandemi ini telah menyebabkan terjadinya kehilangan proses pembelajaran (learning loss), yang pada gilirannya mempengaruhi hasil penilaian PISA.

Oleh karena itu, Nadiem menggarisbawahi bahwa peningkatan ini memerlukan waktu dan upaya ekstra, terutama dalam mengatasi dampak pandemi yang berkepanjangan.

Masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam bidang pendidikan STEM, yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Peringkat rendah Indonesia dalam PISA menunjukkan perlunya perbaikan sistem pendidikan STEM di dalam dan di luar kelas.

Anak-anak Indonesia harus didorong untuk mengembangkan minat dalam ilmu pengetahuan sejak dini, dengan penekanan pada metode pembelajaran yang interaktif dan praktis.

Hasil PISA Berdasarkan Negara Sumber :worldpopulationreview.com

Salah satu cara untuk membuka peluang pendidikan yang lebih baik adalah dengan memperkuat keterbukaan terhadap pendidikan luar negeri.

Namun, saat ini, representasi Indonesia di luar negeri masih rendah, terutama dalam bidang STEM. Ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk mempromosikan pendidikan STEM di tingkat global.

- Advertisement -

Tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan minat dan penyerapan ilmu saintifik di Indonesia.

Penting untuk mengubah persepsi masyarakat bahwa ilmu pengetahuan adalah karier yang penting dan menjanjikan. Dalam upaya ini, peran guru dan fasilitator pendidikan sangatlah penting.

Selain itu, epistemologi, pola pikir saintifik, dan kolaborasi antar ilmuwan dan institusi pendidikan menjadi kunci untuk mengatasi masalah-masalah praktis, seperti polusi dan perubahan iklim.

Peningkatan representasi ilmuwan Indonesia di level global juga diperlukan untuk memastikan bahwa negara ini berkontribusi pada peradaban ilmiah dunia.

Dalam rangka mencapai kemajuan yang berkelanjutan, kita harus menyadari bahwa pendidikan STEM adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Dengan investasi yang tepat, perubahan sikap yang positif terhadap ilmu pengetahuan, dan kerja sama antar berbagai pihak, kita dapat memastikan bahwa anak-anak Indonesia siap menghadapi tantangan global dan menjadi pemimpin masa depan yang berpengetahuan luas.

Memahami STEM (Science, Technology, Engineering, & Mathematics): Fondasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern

STEM adalah singkatan dari Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), dan Mathematics (Matematika).

Ini adalah bidang-bidang penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang membentuk dasar bagi banyak aspek kehidupan modern. Di bawah ini, saya akan menjelaskan secara detail masing-masing komponen dalam STEM:

  1. Science (Sains): Ini mencakup studi tentang alam dan dunia sekitar kita. Ilmuwan dalam bidang sains mempelajari berbagai hal, termasuk fisika (studi tentang materi dan energi), kimia (studi tentang zat dan reaksi kimia), biologi (studi tentang makhluk hidup dan ekosistem), astronomi (studi tentang benda-benda langit), dan banyak lagi. Sains membantu kita memahami bagaimana alam semesta ini berfungsi.
  2. Technology (Teknologi): Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dalam merancang dan menciptakan alat, perangkat, dan sistem yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk segala sesuatu mulai dari ponsel pintar, komputer, hingga kendaraan listrik dan perangkat medis canggih. Teknologi terus berkembang dengan pesat dan telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan hidup.
  3. Engineering (Teknik): Bidang teknik melibatkan perancangan, pengembangan, dan konstruksi berbagai struktur, mesin, dan sistem. Insinyur bekerja pada proyek-proyek seperti merancang jembatan, gedung pencakar langit, pesawat terbang, dan teknologi energi terbarukan. Mereka memecahkan masalah kompleks dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan matematika dalam proses desain.
  4. Mathematics (Matematika): Matematika adalah bahasa dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini melibatkan studi tentang angka, rumus, teori, dan hubungan yang mengatur dunia di sekitar kita. Matematika digunakan dalam segala hal, dari perhitungan sederhana hingga pemodelan kompleks dalam fisika, ekonomi, ilmu komputer, dan berbagai bidang lainnya.

STEM sangat penting dalam perkembangan teknologi, penelitian ilmiah, dan inovasi. Bidang-bidang ini sering kali saling terkait dan bekerja bersama untuk menciptakan solusi bagi masalah dunia nyata, seperti perubahan iklim, penyakit, transportasi, dan energi.

Mempromosikan pendidikan STEM adalah upaya untuk menghasilkan lebih banyak ilmuwan, insinyur, dan profesional yang dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat dan dunia.

Programme for International Student Assessment (PISA): Mengukur dan Memahami Kualitas Pendidikan di Seluruh Dunia

Programme for International Student Assessment (PISA) adalah sebuah inisiatif yang digagas oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD).

PISA dirancang sebagai program penilaian pendidikan internasional yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan prestasi siswa sekolah menengah dalam berbagai negara di seluruh dunia.

Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan mendalam tentang kualitas pendidikan di berbagai negara dan untuk memungkinkan perbandingan yang adil antara sistem pendidikan nasional.

Berikut adalah beberapa poin detail tentang PISA:

  1. Tujuan Utama: Tujuan utama dari PISA adalah mengukur sejauh mana siswa di berbagai negara memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Program ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademik, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
  2. Mata Pelajaran Utama: PISA terutama mengukur kemampuan siswa dalam tiga mata pelajaran utama, yaitu Matematika, Sains, dan Membaca. Meskipun begitu, PISA juga mencakup mata pelajaran lain seperti literasi keuangan, literasi ilmiah, dan literasi budaya.
  3. Sasaran Kelompok: PISA diarahkan pada siswa berusia 15 tahun yang biasanya berada di tingkat pendidikan menengah. PISA biasanya diadakan setiap tiga tahun sekali, dan setiap kali dilakukan di berbagai negara yang berpartisipasi.
  4. Metodologi Penilaian: PISA mengadopsi metode penilaian yang canggih dan bersifat adaptif. Ini berarti bahwa soal-soal yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Jika seorang siswa menjawab dengan benar, soal berikutnya mungkin lebih sulit, dan sebaliknya.
  5. Indikator Pendidikan: Hasil PISA sering digunakan sebagai indikator kinerja pendidikan suatu negara. Skor PISA dapat memberikan pandangan tentang sejauh mana siswa suatu negara bersaing dengan siswa di negara lain dalam hal kemampuan akademik dan keterampilan penting lainnya.
  6. Fokus pada Kemampuan Mendasar: PISA tidak hanya mengukur pengetahuan akademik, tetapi juga kemampuan mendasar yang dianggap penting dalam masyarakat modern. Ini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan mengkomunikasikan ide-ide dengan efektif.
  7. Dampak pada Kebijakan Pendidikan: Hasil PISA sering digunakan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan untuk merancang dan mengubah kebijakan pendidikan mereka. Dengan membandingkan prestasi siswa mereka dengan negara-negara lain, mereka dapat mengidentifikasi area di mana mereka perlu melakukan perbaikan.

PISA telah menjadi alat yang berharga dalam memahami dan meningkatkan sistem pendidikan di berbagai negara di seluruh dunia.

Program ini membantu mengidentifikasi praktik terbaik dan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan dan memberikan informasi penting bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

- Advertisement -

#Berita Terbaru