Pertandingan ini berjalan sangat ketat, namun Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1. Barcelona mencoba tampil agresif sejak menit pertama, dan awalnya, Madrid tampak kesulitan mengendalikan permainan. Namun, pada akhirnya, Madrid mampu merebut tiga poin.
Barcelona berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol cepat Ilkay Gundogan di menit ke-6. Meskipun memiliki peluang-peluang berikutnya, Barcelona gagal memaksimalkannya, dan Jude Bellingham akhirnya menyamakan kedudukan di menit ke-68.
Pertandingan tampak akan berakhir imbang, tetapi Bellingham menjadi pahlawan dengan mencetak gol di injury time pada menit 90+2. Barcelona kehabisan waktu untuk menyamakan kedudukan.
Xavi mengakui bahwa timnya tampil lebih baik sepanjang sebagian besar pertandingan, tetapi Real Madrid sekali lagi menunjukkan keefektifan mereka. Carlo Ancelotti’s squad hanya membutuhkan sedikit peluang untuk mencetak gol.
Xavi merasa menyesal karena timnya bermain dengan baik dan menyerang aktif, namun gagal mencetak gol penentu. Dia mengatakan, “Saya kira kami mendominasi selama 60 menit pertama, tapi ketika Anda tidak bisa mencetak gol kedua, hal semacam ini bisa terjadi dalam sepak bola.”
“Saat kami butuh lima atau enam peluang untuk mencetak gol, Real Madrid bisa mencetak gol hanya dengan dua setengah peluang.”
Xavi memberikan pujian kepada timnya yang telah memberikan penampilan maksimal. Baginya, Barcelona seharusnya keluar sebagai pemenang jika melihat performa secara adil, tetapi Madrid beruntung dalam pertandingan tersebut.
“I think, even a draw wouldn’t have been enough for us. They (Madrid) would have been content with a draw,” tambah Xavi.
“Ini hasil yang sangat buruk, tapi kami memberikan penampilan yang bagus,” tandasnya.